TELUR KASUARI
(War kuku)
Ver. Jayapura
Pada zaman dahulu kala ditanah Papua ada sebuah kampung Mantap. Kehidupan masyarakat kampung itu masih primitif. Kampung Mantap, merupakan stu-satunya kampung yang yang telah dihuni oleh masyarakat sedang daerah-daerah lain diseluruh Tanah papua hutan belantara. Konon cerita Mantap merupakan atap rumah Taman eden (sur marar).
Tidak jauh dari kampung didalam hutan hidup seekor Kasuari betina. Setiap hari kasuari itu mencari makan dipinggiran kali. Kasuari mendapat makanan dari buah-buahan hutan yang hanyut dibawah air kali.
Pada suatu hari ada seorang penduduk kampung mantap buang air kecil (kencing), dipinggiran kali, Air kencing yang jatuh ditanah berubah menjadi Jamur dan tumbuh dengan subur. Jamur tersebut akhirnya menjadi makanan kasuari, tidak lama kemudian kasuari itu bertelur dan mengeraminya, setelah telur menetas ternyata bukan anak kasuari melainkan seorang anak perempuan. Kasuari sadar bahwa anak perempuan itru merupakan hasil telurnya, Kasuari menjaga anaknya baik-baik sampai umur tiga tahun. Kasuari sebagai ibu (war) menjaga anaknya untuk mencari buah-buahan sebagai makanan sehari-hari.
Seorang penduduka kampung bernama Yaparar pergi mencari kayu bakar di hutan, tiba-tiba dilihatnya jejak kaki kasuari dan anak manusia bersama – sama melangkah, Yaparar merasa curiga dan ingin tahu, Pagi-pagi sekali Yaparar sudah pergi kehutan dan bersembunyi di dalam semak-semak, tidak lama kemudian dilihatnya anak manusia dan kasuari berjalan. Yaparar mempunyai keinginan untuk menangkap anak kecil itu tetapi saying sekali setiap usahanya gagal. Kasuari sangat cerdik dan licik pandai menghilangkan konsentrasi pemburu maka larilah anak kecil tadi dan bersembunyi.
Setelah beberapa kali gagal untuk menangkap anaka kecil tadi Yapapar memberitahu kepada teman-teman sekampungnya agar membantu untuk menangkap anak perempuan kecil tadi dengan cara mengali sumur dan menutupinya dengan daun-daun. Kasuari dengan anak perempuan keluar dari semak-semak dan dikejar oleh orang-orang kampung kasuari lari tunggang langgang dengan anaknya langsung mereka menginjak daun-daun diatas sumur dan jatuh kedalam sumur.
Yaparar menangkap anak kecil tadi dan dibawa pulang ke rumah dan dipelihara sampai besar. Setelah dewasa anak perempuan tadi diperistrikan oleh Yaparar dan mempunyai dua orang anak bernama Depon dan Kimanim. Kedua anak tadi nakal sekali karena belum mengerti setiap mata air dibuatnya kabur. Maka penduduk kampung Mantap marah dan terjadi pertengkaran antara orang tua dan penduduk kampung.
Orang-orang kampung banyak yang mengejek dan mengatakan dasar anak binatang ……! Lahir dari binatang,,,,,,,,,,, ! Mempunyai otak binatang………! Ibu dari kedua anak (war kuku), meresa malu sekali ketika suaminya sedang keluar rumah sang ibu dan kedua anaknya yaitu Depon dan Kimanim pergi kehutan belantara dan mencari nenek kasuari. Ditengah hutan sambilberteriak memanggil-manggil nenek kasuari engkau dimana ……, nenek kasuari …….. saya ikut ! sambil berjalan yang tak tentu rimbanya.
Tidak jauh dari kampung didalam hutan hidup seekor Kasuari betina. Setiap hari kasuari itu mencari makan dipinggiran kali. Kasuari mendapat makanan dari buah-buahan hutan yang hanyut dibawah air kali.
Pada suatu hari ada seorang penduduk kampung mantap buang air kecil (kencing), dipinggiran kali, Air kencing yang jatuh ditanah berubah menjadi Jamur dan tumbuh dengan subur. Jamur tersebut akhirnya menjadi makanan kasuari, tidak lama kemudian kasuari itu bertelur dan mengeraminya, setelah telur menetas ternyata bukan anak kasuari melainkan seorang anak perempuan. Kasuari sadar bahwa anak perempuan itru merupakan hasil telurnya, Kasuari menjaga anaknya baik-baik sampai umur tiga tahun. Kasuari sebagai ibu (war) menjaga anaknya untuk mencari buah-buahan sebagai makanan sehari-hari.
Seorang penduduka kampung bernama Yaparar pergi mencari kayu bakar di hutan, tiba-tiba dilihatnya jejak kaki kasuari dan anak manusia bersama – sama melangkah, Yaparar merasa curiga dan ingin tahu, Pagi-pagi sekali Yaparar sudah pergi kehutan dan bersembunyi di dalam semak-semak, tidak lama kemudian dilihatnya anak manusia dan kasuari berjalan. Yaparar mempunyai keinginan untuk menangkap anak kecil itu tetapi saying sekali setiap usahanya gagal. Kasuari sangat cerdik dan licik pandai menghilangkan konsentrasi pemburu maka larilah anak kecil tadi dan bersembunyi.
Setelah beberapa kali gagal untuk menangkap anaka kecil tadi Yapapar memberitahu kepada teman-teman sekampungnya agar membantu untuk menangkap anak perempuan kecil tadi dengan cara mengali sumur dan menutupinya dengan daun-daun. Kasuari dengan anak perempuan keluar dari semak-semak dan dikejar oleh orang-orang kampung kasuari lari tunggang langgang dengan anaknya langsung mereka menginjak daun-daun diatas sumur dan jatuh kedalam sumur.
Yaparar menangkap anak kecil tadi dan dibawa pulang ke rumah dan dipelihara sampai besar. Setelah dewasa anak perempuan tadi diperistrikan oleh Yaparar dan mempunyai dua orang anak bernama Depon dan Kimanim. Kedua anak tadi nakal sekali karena belum mengerti setiap mata air dibuatnya kabur. Maka penduduk kampung Mantap marah dan terjadi pertengkaran antara orang tua dan penduduk kampung.
Orang-orang kampung banyak yang mengejek dan mengatakan dasar anak binatang ……! Lahir dari binatang,,,,,,,,,,, ! Mempunyai otak binatang………! Ibu dari kedua anak (war kuku), meresa malu sekali ketika suaminya sedang keluar rumah sang ibu dan kedua anaknya yaitu Depon dan Kimanim pergi kehutan belantara dan mencari nenek kasuari. Ditengah hutan sambilberteriak memanggil-manggil nenek kasuari engkau dimana ……, nenek kasuari …….. saya ikut ! sambil berjalan yang tak tentu rimbanya.
Posting Komentar
Posting Komentar