Kuripasai - Cerita Rakyat Ver. Yapen Timur

Kuripasai
(Versi Yapen Timur)



Kuripasai adalah seorang raksasa yang hidup pada zaman dahulu di desa Kurudu dan Kaipuri kecamatan Yapen Timur. Kuripasai bukanlah manusia biasa melainkan manusia raksasa yang banyak sekali merugikan masyarakat di tempat ia berada terutama kaum wanita. Setiap wanita yang dikawininya hanya sekali mengadakan hubungan kelamin, maka matilah wanita itu. Makan Kuripasai adalah daging.
Segala upaya dilakukan oleh masyarakat untuk membunuhnya namun selalu gagal. Pada suatu hari, ketika beberapa orang sedang membakar daging kus-kus di hutan, baunya yang sedap sampai dicium oleh Kuripasai. Karena sedapnya bau itu, maka Kuripasai mencari sumber bau tersebut. Setelah ia menemukannya, maka ia menanyakan kepada orang-orang yang membakar daging tersebut. Kemudian ia bertanya apakah sebenarnya daging yang mereka bakar itu. Orang-orang itu menipu Kuripasai dengan mengatakan bahwa itu adalah daging jantung mereka yang mereka bakar. Akhirnya ia menyuruh mereka untuk mengeluarkan jantungnya. Mereka memasukan tunas tali rotan ke dalam perutnya untuk mengeluarkan jantungnya. Karena tunas tali rotan itu padat sekali durinya, maka Kuripasai jatuh dan rebah ke tanah karena gesekan duri-duri tersebut yang melukai perut dan kerongkongannya.
Dengan kesakitan melanda dirinya maka ia tidur dan menendang di atas tanah sehingga patahlah sebagian tanah di daerah Kurudu Kaipuri. Tanah yang patah dan terlepas itu hanyut ke barat sehingga tertahan tepat di depan Yapen bagian selatan. Sampai sekarang tanah yang tertahan itu masih ada dan dikenal dengan nama pulau Nau yang terletak di antara pulau Yapen dan Waropen. Tepatnya di depan kota Serui sekarang.
Sebagian tumbuh-tumbuhan yang hidup di pulau itu berasal dari pulau Kurudu dan Kaipuri di ujung pulau Yapen bagian timur.
West Papuan
Ayah dari dua anak, menyukai segala sesuatu yang berhubungan dengan teknologi

Related Posts

Posting Komentar

Subscribe Our Newsletter