Kimanim dan Depon - Cerita Rakyat Jayapura

KIMANIM DAN DEPON
(Versi Jayapura)



Jaman dahulu ada satu kelurga yang terdiri dari seorang ayah, dua orang anak dan seorang nenek. Ayahnya bernama Mayai, anak pertama bernama kimanim, adiknya bernama Depon dan neneknya bernama Kasuari. Keluarga ini hidupnya saling mengasihi, satu sama lain. Pada suatu hari sang nenek dan cucunya pergi kehutan untuk mencari kayu bakar dan berburu. Ditengah hutan mereka kehilangan sang nenek dan kedua anak itu mencarinya kedua anak itu beristirahat di bawah pohon dan tertidur. Tidur anak itu sangat nyenyak sampai malam, tidak terasa hari mulai pagi, kimanim terkejut mendengar ada suara bunyi-bunyian yang tidak jauh dari tempat dia tertidur. Akhirnya kimanim pun bangun dan mencari sumber suara tersebut, ternyata suara itu berasal dari sebuah kampung yang sedang mengadakan taritarian. Kimanim terpesona melihat tarian itu dan terposona mendengar suara yang merdu itu. Ketika kimanim sedang asik melihat tarian itu dia terkejut melihat ada seorang putri dewi masuk bergabung bersama penduduk desa itu. Mata kimanim terus memperhatikan putri dewi yang cantik itu, hatinya mulai tertarik dan ingin memilikinya. Pesta itu.
Ke esokan harinya Kimanim mendapat perintah dari Ondoafi untuk mencari babi hitam, sebab babi ada hanya babi putih saja. Kimanim pun berangkat kehutan untuk mencari babi yang dipesan oleh Ondoafi itu. Malang sungguh malang bagi namun kimanim karena babi yang hitam itu tidak dapat ditemukan . Kimanim tidak habis akal dia menangkap babi yang putih dan dia melumuri babi yang putih itu dengan arang sampai tebal hingga hitam setelah selesai melumuri babi itu kimanim membawanya dan menyerahkan kepada ondoafi. Dan ondoafi pun percaya bahwa memuji kimanim. Kimanim mencari-cari puteri dewi setelah ditemukan kimanim pun mendekati dan menanyakan tempat asal putri dewi ternyata putri dewi berasal dari alam lain . Kimanim lalu mengajak putri dewi untuk mampir di rumahnya. Akhirnya putri dewi bersama-sama kimanim pulang kerumah kimanim. Dan putri dewi pun dinikahi oleh kimanim .
Pada suatu hari kimanim akan pergi kelaut untuk mencari ikan, sebelum berangkat sehingga ia menitipkan istrinya kepada Depon untuk menjaganya. Setelah menitipkan isterinya kimanim pun berangkat kelaut mencari ikan selama mencari ikan hati kimanim tidak merasa enak entah apa yang dirasakan setelah sore hari kimanim pun segera pulang setibanya dirumah kimanim memanggil isterinya tetapi tidak ada jawaban, karena tidak ada jawaban maka kimanim langsung masuk kerumah dan kimanim terkejut melihat adiknya dan isterinya sedang berpelukan. Kimanim sangat terpukul dan sedih air matanya pun bercucuran. Kimanimpun pergi dan tidak berkjata-kata dia ingin pergi ketempat yanmg sangat jauh yaitu tempat yang tidak dapat dilihat oleh isterinya dan adiknya.
Kimanim pergi ketempat bapaknya mengadukan apa yang telah terjadi dan menyampaikan apa yang akan dilakukan olehnya dan sekaligus berpamitan kepada bapaknya. Sebelum berangkat ia membawa air, tanah, ikan babi dan benda-benda yang bagus. Kimanim berangkat dari tanjung kappa melewati hutan bakau dan keluar dari laut ambora dan terus menuju kedaerah sarmi dia memutuskan pergi ketempat yang tidak dilihat lagi oleh adiknya. Dia terus berlayar ketika berada ditengah laut dia membuang tanah yang dibawahnya dan menjadilah keanehan tanah itu menjadi sebuah daratan setelah menjadi daratan diapun membuang air, membuang ikan dan membuang harta benda maka terjadilah keanehan lagi air itu menjadi mata air dan sungai, ikan yang dibuang membuat daerah itu kaya akan ikan harta benda dibuang menjadi kekeayaan yang berlimpah. Kimanim menetap di daerah itu dan adik bersama Putri dewi menikah.
Peristiwa-periwtiwa itu sekarang masih ada yaitu depon gunung siklop, neneknya adalah burung kasuari, bapaknya adalah gunung Mayai, tanah yang dibuang adalah pulau komamba ( sarmi ).
West Papuan
Ayah dari dua anak, menyukai segala sesuatu yang berhubungan dengan teknologi

Related Posts

Posting Komentar

Subscribe Our Newsletter