Dua Orang Kakak Beradik - Ver. Lembah Kurima

DUA ORANG BERADIK KAKAK
(LEMBAH KURIMA)



Menurut cerita nenek moyang, pada jaman dahulu kala di suatu kampung terdapat seorang kpala kluarga yang beristri satu dan dua orang anak laki-laki. Pada suatu hari kedua anak itu pagi-pagi merencanakan untuk pergi berburu di hutan. Mereka siapkan parang dan panah lau pagi-pagi pergi berburu dibagian arah barat sedangkan kakaknya dibagian arah timur.
Setelah bagi tempat, mereka pergi dan berburu. Sebelumnya mereka berjanji nanti akan ketemu ditempat persinggahan. Selama berburu adik tidak mendapat satupun, sedangkan kakaknya mendapat hasil yang banyak. Setelah mereka bertemu kakak bertanya kepada adiknya: Berapa ekor yang kamu dapat? Jawabnya: Saya tidak mendapat seekorpun . lalu kembali memnta burung kepada kakaknya tetapi kata kakak: Kitakan sama-sama laki-laki, saya punya panah, kamu juga punya panah . Kamu punya parang ,saya juga punya? Lalu adiknya melihat ke atas pohon itu. Adik memanah burung itu dan terbanglah menuju ke kali. Kedua anak itu mengejar burung yang dipanahnya tadi menuju ke kali. Sampai mereka di kali ketemulah dengan seorang bapak yang sedang mengasah kapak.
Bapak itu bertanya: "Kalian dari mana?"
Jawab mereka : "kami memanah seekor burung dan terbang ke arah sini dengan anak panah sehingga kami datang mencarinya".
Lalu kata bapak itu kepada mereka: "burung sudah saya dapat tetapi burung tersebut sudah terisi dalam tas saya, dan burung ini tidak bisa dikasih keluar dari dalam tas saya. Sedangkan anak panahmu bapak simpan di sini jadi boleh kamu ambil."
Setelah dikasih anak panahnya, lalu kembali menawarkan kepada kedua anak itu,
katanya : bolehkah kamu ikut saya ?
jawab mereka: boleh.
Lalu bapak menyuruh mereka pergi ke rumahnya. sampai mereka tiba didepan rumah adik ini disuruh kakaknya masuk duluan di rumah itu. Sedangkan kakaknya masih menunggu bapak yang punya rumah itu di depan rumah.
Di rumah itu,adalah serang ibu yang tua. Sampailah seorang anak itu masuk dirumahnya, bertemu dengan seorang ibu tua lalu anak itu anak itu disambut dengan gembira. Beberapa menit kemudian seorang anak itu dibunuh oleh ibu tua di rumah itu lalu sebagian besar dimakan habis hanya tinggal paha sebelah saja disimpan.
Pulanglah bapak yang punya rumah itu dan temuilah seorang anak yang berada di depan rumahnya. Mereka masuk dirumah dan hanya mendapati seorang ibu tua saja, lalu mereka bertanya: dimana seorang kecil yang masuk ke sini ? jawabnya: saya tidak melihatnya; ia menyangkal diri. Karena ia terus menyangkal sehingga kedua orang itu mau membunuhnya, sehingga ia mengaku kembali bahwa anak tersebut saya telah bunuh dan makan habis. Yang ada hanya potongan paha sebelah saja. Lalau potongan paha itu dibawa ke suatu kolam kecil dan dibuangnya ke dalam kolam itu. Lama-kelamaan potongan paha itu menjadi seekor kodok yang besar. Dan kodok itu pun lama-kelamaan menjadi manusia yang berkepala besar.
West Papuan
Ayah dari dua anak, menyukai segala sesuatu yang berhubungan dengan teknologi

Related Posts

Subscribe Our Newsletter