ASAL MULA NAMA TELAGA WANAMPERA
(Yapen Selatan)
(Yapen Selatan)
Menurut dongeng, di sebelah kampung Mariadei terdapat sebuah telaga yang bernama Wanampera. Adapun asal mula nama telaga itu adalah sebagai berikut.
Pada zaman dahulu hiduplah seorang tua dari Mariadei yang bernama Wanampera. Orang tua itu mempunyai teman yang sebaya umurnya dari kampung Mantembu yang namanya Wowa. Kedua orang tua itu selalu sepakat dalam merencanakan sesuatu.
Pada suatu ketika Wanampera mengajak Wowa untuk berburu binatang ke hutan. Tetapi karena sesuatu hal Wowa tidak dapat memenuhi ajakan Wanampera. Terpaksalah Wanampera pergi seorang diri dengan membawa sebuah busur dan beberapa anak panah. Tetapi hari itu merupakan hari yang naas bagi Wanampera, karena sejak keberangkatannya dari dini hari samapi sore belum menemukan seekor binatang pun.
Wanampera telah merasa lapar dan haus. Ia mulai merubah haluannya untuk pulang ke rumah. Pada perjalanan pulang di tengah hutan belukar ia menemukan sebatang pohon kayu matoa yang besar yang telah tumbang dilanda angin topan. Diamat-amatinya pohon dan akar kayu itu dan tiada berapa lama ia melihat sebuah kolam yang digenangi air hujan. Air kolam itu sangat jernih sehingga timbul keinginannya untuk melepaskan dahaganya. Sementara ia jongkok ia melihat ikan terusi dengan seenaknya berenang kian kemari. Ia sangat gembira sehingga lapar dan hausnya telah hilang. Ditatapnya kembali ikan terusi itu dan dengan tidak sadar ia berteriak: "Ikaaaaaan .... Ikaaaaaaan. Ada ikan dalam kolam."
Akan tetapi siapa gerangan yang dapat mendengar teriakannya itu? Yang mendengar tak lain hanyalah hantu yang telah menjelma menjadi ikan terusi. Wanampera bertekad dan ingin segera membunuh ikan itu dengan akar tuba, tetapi ia tak mempunyainya. Wanampera segera pulang untuk meminta bantuan Wowa. Setibanya Wanampera di rumah diceriterakannyalah kepada Wowa hal yang dilihatnya itu.
Wowa senang. Segeralah Wanampera menyuruh Wowa untuk mencari akar tuba. Keesokan harinya pada pagi hari sekali Wowa telah datang dan sekaligus menyerahkan akar tuba kepada Wanampera. Wanampera sangat gembira dan segera mengajak Wowa berangkat ke kolam itu.
Ketika hampir tiba, berkatalah Wanampera kepada Wowa, "Tempat ikan itu sudah dekat. Sebaiknya engkau tunggu saja di sini. Kalau ikan itu sudah mati, saya akan memanggil engkau untuk mengangkatnya."
Wowa setuju dan memesan agar Wanampera jangan lupa kepadanya. Tetapi apakah Wanampera betul-betul berhasil? Seharusnya Wanampera berpikir lebih dahulu sebab ikan terusi yang biasanya hidup dalam air asin mengapa sekarang hidup dalam air tawar ? Tetapi karena Wanampera ingin membunuh ikan itu, ia bertekad tanpa berpikir panjang lebar.
Setibanya di tempat ikan itu, lalu dibukanya ikatan akar tuba dan ditumbuknya sampai halus. Wanampera segera memeras akar tuba itu ke dalam air di mana ikan itu berada.
Ikan mulai mabuk, dan menggeleparlah ia dengan sekuat tenaganya sehingga menimbulkan riak air sehingga berubah menjadi gelombang besar.
Pohon kayu matoa itu terbelah, air menyembur keluar dengan derasnya serta disusul pula oleh gempa bumi yang sangat dahsyat. Arus gelombang datang seperti pecahan bendungan besar layaknya. Walaupun Wowa telah mendengar suara gemuruh itu, tetapi ia tetap tenang menanti kedatangan Wanampera. Gelombang makin lama makin dekat menyerbu Wowa sehingga ia harus cepat menyelamatkan diri. Dalam kejaran gelombang itu, Wowa tetap berlari sambil minta tolong kepada Wanampera. Tetapi apa mau dikata Wanampera telah tiada. Setelah Wowa menyingkir beberapa jauh, rupanya gelombang sudah puas dan mulai menghentikan kejarannya. Napas Wowa masih terengah-engah. Perlahan-lahan ia melanjutkan perjalanannya. Sampai di kampung diceriterakannyalah kepada orang-orang tentang apa yang telah menimpa diri Wanampera. Setelah orang kampung mendengar berita itu, mereka menjadi takut dan menyingkir ke tempat yang lebih aman.
Wanampera sudah mati, tubuhnya dirubah hantu laut menjadi batu karang abadi. Sampai sekarang bila kita berlayar di atas telaga, di dasarnya tampak sesosok tubuh manusia yang tangannya memegang
akar tuba.
Kata orang dia itulah Wanampera sehingga orang menamakan telaga itu telaga Wanampera.