Cerita Rakyat Jayawijaya - Asal usul suku Dani, Damal, Nduga, Mee, Ngalum, Naglik dan Nayak

ASAL USUL SUKU DANI, DAMAL,
DUGA, 
MEE, NGALUM, NGALIK DAN NAYAK

Pada mulanya di desa Serima (Jayawijaya) terdapat sebuah gua batu. Menurut cerita para leluhur, gua batu itu merupakan tempat asal keluarga atau suku Dani, Damal, Duga, Mee, Ngalum, Ngalik dan Nayak. Suku-suku ini memiliki kesamaan dalam berbahasa. Salah satu ciri yang membedakan mereka adalah warna kulit. Diantara mereka ada yang kulitnya berwarna hitam dan ada yang berwarna agak terang.

Ketika suku-suku itu masih berada pada tempat itu, mereka dipimpin oleh seorang kepala suku. Pada suatu saat kepala suku tersebut memberitahukan kepada seluruh masyarakat agar mereka yang memiliki warna kulit agak terang segera meninggalkan tempat itu dan mencari tempat pemukiman baru. Seruan itu mengingatkan mereka sebab kalau tidak mereka pasti akan dibunuh.

Cara pembunuhan yang dilakukan oleh masyarakat yang berkulit hitam yaitu dengan memotong badan/tubuh para masyarakat yang berkulit agak terang tersebut dan dipenggal-penggal hingga kecil. Setelah itu, penggalan daging manusia itu diserahkan kepada keluarga mereka untuk disimpan sebagai suatu benda yang dianggap sakral (kaneke). Hal ini merupakan suatu cara bagi mereka yang berkulit terang agar bisa bersatu.

Di desa Saimo ini, mereka mulai membagi suku-suku menurut keluarga. Tempat proses itu berlangsung bernama Sinakma atau Silimo (tempat pertama manusia berkumpul dan akhirnya berpisah). Sebelum mereka berpisah, kepala suku memberitahukan bahwa yang menduduki wilayah sebelah barat adalah (Wariugesani, Doma, Lani), artinya “saudara yang disana pergilah kesana”. Jadi dalam bahasa Dani, panggilan kepada suku Ekari adalah Esani.

Suku-suku yang berpisah dan pergi ke bagian Barat adalah suku Ekari, Damal, Duga, dan disusul oleh suku lain. Pembagian suku-suku ini adalah sebagai berikut: suku Ekari masuk daerah Paniai, suku Damal bertempat di Ilaga, suk Duga di Mapenduma dan Konyanyam, kemudian suku Lani yang menempati daerah Piramid. Suku-suku yang tetap berada di daerah asal adalah suku Ngalum, Ngalik dan Nayak.

Dengan demikian orang Ekari (Mee) mendapat sebutan dari suku-suku lain adalah sebagai kakak, sebab merekalah yang pertama kali keluar atau berpisah dari suku-suku besar.
West Papuan
Ayah dari dua anak, menyukai segala sesuatu yang berhubungan dengan teknologi

Related Posts

Subscribe Our Newsletter