Asal Usul Marga Yerkohok - Cerita Rakyat Bintuni

ASAL-USUL MARGA YERKOHOK
(Versi Bintuni)


Nama Yerkohok sebenarnya adalah nama dari sebuah batu keramat yang terdapat di kepala air sungai Messi. Sungai ini terletak diantara Kecamatan Merdey dan Desa Jagiro, yang diperkirakan kurang lebih 50 Km dari Kecamatan Merdey dan 30 Km dari desa Jagiro. Yerkohok mula-mula terdiri dari dua suku kata yaitu yerk yang artinya pecah dan Ofogo yang artinya belah.

Peristiwa ini diperkirakan terjadi 2000 tahun yang lalu, ada sebongkah batu keramat yang pecah menjadi dua karena terkena oleh sambaran kilat yang amat dahsyat. Masing-masing pecahan batu itu berubah menjadi manusia yang diberi nama Yerkohok dan Meyesije. 

Suatu ketika mereka berdua merencanakan untuk mencari pasangan hidup. Dalam usaha mereka mencari pasangan hidup itu, Yerkohok memutuskan untuk mencari kearah Timur, sedangkan Meyesije mencari kearah Barat. Akhirnya merekapun mendapatkan pasangan hidup masing-masing, dan kembali ke daerah asal di kepala air Messi.

Untuk melangsungkan kehidupannya mereka merencanakan membuat kebun dan pondok di sekitar kebun itu. Pondok tersebut untuk menampung semua keluarga agar mereka dapat bersatu dan tidak terpecah belah. Pembagian tugaspun segera diputuskan bersama. Yerkohok mendapat tugas untuk mencari rotan sebagai tali pengikat rumah sedangkan Meyesije mendapat tugas untuk mencari kayu buah sebagai tiang-tiangnya.

Yerkohok harus menyiapkan rotan yang banyak, dan ia berangkat ke sungai Jagiro. Yerkohok beserta keluarga dan anjingnya pergi menuju ke kepala air Jagiro. Waktu mencari rotan ditentukan selama satu minggu. Namun janji itu tidak ditepati oleh keluarga Yerkohok, bahkan sampai satu bulan berada di kepala air Jagiro. Akhirnya rumah tersebut dapat diselesaikan sendiri oleh Meyesije dan keluarganya. 

Meyesije merasa kuatir tentang keselamatan Yerkohok dan keluarganya. Ketika Meyesije berniat untuk mencari Yerkohok dan keluarganya tiba-tiba anjing Yerkohok datang dan beberapa saat kemudian disusul oleh Yerkohok bersama keluarganya dengan membawa rotan, daging serta segala hasil buruannya. Saat mereka bertemu mereka berpelukan dan menangis haru.

Setelah itu Meyesije memberitahukan kepada adiknya, katanya “Yerkohok, adikku yang terkasih, janji kita dalam pembagian tugas yang lalu, hanyalah satu minggu saja dan adik harus sudah pulang dengan rotan untuk menyelesaikan rumah.ini. Namun perjanjian itu sudah lewat bahkan sampai satu bulan kamu baru kembali. Akhirnya kakak sekeluarga berusaha menyelesaikannya sendiri dan baru hari ini kakak tutup dengan atap. Jadi rotan yang adik bawa itu dapat kita pakai untuk menyelesaikan yang sisa, seperti dinding, para-para, kamar-kamar, pagar, tungku, dan masih banyak lagi pekerjaan di rumah yang membutuhkan rotan. Sedangkan daging 
yang adik bawa dapat dibuat untuk syukuran atas rumah kita.ini.
Mendengar kata-kata kakanya, Yerhokok tersinggung dan menjadi marah sambil memotong-motong rotan dan daging Kuskus yang dibawanya. --Hingga sekarang sejenis rotan itu tumbuh dan berkembang hanya pada satu tempat itu saja. Sedangkan daging Kuskus tersebut kini menjadi batu-batu besar yang berbentuk paha, kepala dan ekor.-- Yerkohok berkata: “Kakak harus tahu jarak dari kepala air Messi ke kepala air Jagiro, sangat jauh. Juga kakak harus tahu bahwa, saya membawa anjing banyak dan mendapatkan binatang yang banyak pula,sehingga saya terlambat sampai satu bulan. Baiklah mulai hari ini saya akan pisah dengan kakak ”. Segera Yerkohok sekeluarga pergi meninggalkan mereka. Namun Meyesije segera menahannya dan berkata; “Tidak kita harus bersatu, jangan berpisah”. Dalam tarik-menarik mereka berdua menabrak sebuah pohon sampai pohon tersebut miring hingga sekarang.

Meyesije tidak dapat menahan adiknya untuk pergi meninggalkan mereka. Maka, dibiarkannya Yerkohok sekeluarga pergi dan menuju kepala air Jagiro. Sedangkan Meysije pulang ke rumah dan bunuh diri bersama keluarganya hingga semua meninggal.

Yerkohok bersama keluarganya pergi terus sampai ke gunung Monofi, namun masih nampak juga olehnya gunung Messi. Lalu mereka terus melanjutkan perjalanan dan akhirnya mereka membuat rumah di kali Mayado. Namun setelah satu bulan berpisahsaja terbayang wajah Meyesije. Yerkohok membuat sebuah perahu kayu, kemudian berangkat menuju daerah Tomu. Setelah tua dan beranak 11. Mereka pulang ke daerah asalnya yaitu di kepala Air Messi. 

Dalam perjalanan pulang, Yerkohok bersama 11 anak dan istrinya menggunakan 4 buah perahu, menyusuri Sungai Sebyar menuju kali Messi. Mereka dari sebyar masuk ke kali Jagiro dan menuju ke kali Messi. Tibalah mereka di Messi dan kemudian melihat kembali tempat asalnya. Namun yang dijumpainya hanyalah kerangka kakak dan keluarganya serta puing-puing rumahnya.

Semenjak itu Yerkohok mulai kembali menguasai daerah tersebut dan mengembangkan keturunannya hingga sekarang dikenal dengan fam Yerkohok yang tersebar luas di daerah Moskona. Oleh karena itu Yerkohok dikenal sebagai penantang, pembunuh, nelayan, pemarah, pemberani, penggunaan taktik, atau main akal dan sebagainya. Namun jelasnya adalah Yerkohok artinya pecah belah dan Meyesije artinya bersatu, oleh sebab itu Meyesije dikenal sebagai pecinta damai 

West Papuan
Ayah dari dua anak, menyukai segala sesuatu yang berhubungan dengan teknologi

Related Posts

Subscribe Our Newsletter