ASAL MULA DUSUN SAGU
DI DUSUN DORE
(Versi Makbon)
Pada suatu malam, dua orang laki-laki pergi mencari ikan di laut sekitar pulau Um yaitu sebuah pulau yang terletak tidak jauh dari kota Kecamatan Makbon. Sementara mereka berdua memancing ikan, ada sebuah pelepah sagu dengan biji atau buahnya yang terapung-apung hanyu yang semakin lama mendekati mereka berdua. Kemudian mereka mengambil pelepah dan menaikannya ke dalam perahu.
Tiba-tiba tanpa disangka muncul suatu keajaiban berupa suara yang muncul dari dalam pelepah sagu tersebut. Suara tersebut mengatakan, ”Janganlah kamu membuang saya! Dan jika kamu menanam saya hendaknya di tempat yang baik yaitu di pinggir sungai Kalawai”. Waktu mendengar suara itu, mereka terkejut dan sangat heran. Mereka mengatakan bahwa ini adalah suatu keberuntungan bagi mereka bahkan hingga anak cucu mereka. Saat itu fajar mulai nampak, bintang pagi nampak memancarkan sinarnya yang terang. Maka pulanglah mereka berdua ke dusun Dore. Sesampainya di dusun Dore mereka melaksanakan perintah sesuai dengan apa yang di katakan oleh suara ajaib tesebut. Segeralah mereka menanam pelepah sagu itu di tempat yang telah ditentukan yaitu di pinggir sungai Kalawai.
Setahun kemudian tumbuhlah pohon yang berduri panjang keluar dari pelepah dan batangnya. Lama-kelamaan pohon itu tumbuh menjadi besar, dan tinggi. Empat tahun kemudian pohon sagu tersebut ditebang lalu ditokok untuk diambil tepung sagunya, yang kemudian dapat dibuat papeda dan sagu kering untuk dimakan.
Akhirnya hingga saat ini, sagu tersebut merupakan makanan pokok bagi masyarakat Moi yang ada di Makbon.